Ber-, meN-
Imbuhan adalah mata pelajaran bahasa Indonesia yang paling susah bagi orang asing. Namun, orang Indonesia pun seringkali salah dalam menggunakannya.
Imbuhan dalam linguistik dikenal dengan sebutan afiks. Afiks merupakan morfem terikat, yaitu morfem yang mempunyai makna apabila dilekatkan pada kata dasar, contohnya /ber-/, /meN-/, /ber-kan/. Ada empat macam afiks, yaitu prefiks, infiks, dan sufiks. Pada prefiks morfem terletak di depan kata dasar, infiks dilekatkan di tengah kata dasar, dan sufiks di belakang kata dasar.
N = Nasal, berupa /n/, /m/, /ng, dan /ny/. Orang jepang akan sangat kesusahan melafalkan keempatnya apabila keempat fonem tersebut terletak di kata bagian belakang dari urutan arbitrer. Dalam meN- bahasa Indonesia variasi Nasalnya bisa hilang, misalkan meN + lambung = melambung, meN- + laknat = melaknat.
Ber-ubah bukan be-rubah, jadi meng-ubah, bukan merubah
Ber + kerja = bekerja, terjadi pelesapan /r/ karena /r/ pada kata kerja sudah ada.
Ber + pergi+ an = bepergian
Ber+ cermin = becermin, tercermin
Ber + kumpul = berkumpul, tidak ada terjadi pelesapan
Sebagian besar masyarakat mengira bahwa “terlanjur” merupakan kata berimbuhan. Dapat dipastikan bahwa hal itu salah kaprah. Yang benar adalah “telanjur”. Telanjur merupakan sebuah kata, bukan “terlanjur”, karena tidak ada kata dasar “lanjur” dalam bahasa Indonesia.
nama blog
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar